Kita ini apa? Hanya dipertemukan bukan untuk saling menyatukan. Kenapa harus seperti ini? Kita saling kenal, tetapi, Tuhan tidak membuatnya menjadi satu.
Kita hanya terjebak dalam permainan perasaan, atau mungkin hanya aku yang terjebak? Sedangkan engkau, hanya terlihat biasa saja, hanya menganggap pertemuan kita ini hanyalah biasa. Tapi, aku yang selalu berharap kita bisa sama-sama menjalin komitmen, agar kelak kau dan aku saling menjaga dan punya tujuan yang sama.
Tidak seperti ini, hanya tenggelam dalam permainan perasaan yang terus menertawakan. Jika memang ini yang terbaik dan jika memang ini pilihanNya. Tak apa, satu hal yang aku syukuri karena bisa dipertemukan olehmu, dan pernah bersatu dalam doa, walaupun pada kenyataanya kita tidak pernah dipersatukan dalam takdirNya. Hanya sebatas mimpi.
Kini biarlah aku yang menerima, walaupun air mata ini menahan agar tidak berjatuhan, kini aku sekarang bagaikan teriris sembilu. Aku rela menahan, asalkan kau tidak tahu apa yang sedang aku harapkan.
Komentar
Posting Komentar