Ada sepi dalam dinginnya malam, hujan yang menemani dalam kelam
kini menjadi pelepas rindu yang tak jua padam. Deras hujan semakin berjatuhan,
serta pengharapan ini yang terus bercucuran.
Aku memang hanya pecundang yang mengenang dikala hujan, aku hanya
pecundang yang memujamu dalam angan. Hujan pernah mengantarkan rindu, tetapi
tidak denganmu. Kau angkuh, untuk sekadar bertemu.
Tatkala hujan ini reda, aku akan terus menanti hangat pelukmu.
Menanti datangmu, walaupun hanya sekadar melihatmu. Itu sudah cukup, karena
kini hanya hujan yang bisa menyampaikan pengharapan padamu seorang yang tak jua
datang.
Komentar
Posting Komentar