Tidak ada yang mustahil untuk terus berharap pada sebuah perasaan. Dapatkah kita kembali ?
Kau yang dulu aku dambakan, kau yang dulu menemani dalam kesenangan. Kini kau menjadi awan hitam yang luruh menjadi gemerlap.
Aku tidak menyangka jika pada akhirnya kita berpisah. Dapatkah kita kembali ? Dapatkah aku kembali melihat rekah senyummu dikala kita bersama? Itu adalah ilusi yang paling menenangkan, sekarang, hanya bisa aku sematkan dalam diam.
Di langit-langit kamar, aku selalu mengharapkanmu kembali. Karena kita pernah saling berjanji dan mengaminkan, hingga akhirnya kita berpisah oleh sebuah kesalahan.
Jemari kita pernah saling menggenggam, pundakku pernah menjadi sandaranmu dalam kesedihan. Namun, seakan semua hilang begitu saja. Kau sudah pergi dengan sebuah kenangan yang selalu menghantuiku. Luruh sudah rindu ini tak ada tujuan.
Kau yang dulu aku dambakan, kau yang dulu menemani dalam kesenangan. Kini kau menjadi awan hitam yang luruh menjadi gemerlap.
Aku tidak menyangka jika pada akhirnya kita berpisah. Dapatkah kita kembali ? Dapatkah aku kembali melihat rekah senyummu dikala kita bersama? Itu adalah ilusi yang paling menenangkan, sekarang, hanya bisa aku sematkan dalam diam.
Di langit-langit kamar, aku selalu mengharapkanmu kembali. Karena kita pernah saling berjanji dan mengaminkan, hingga akhirnya kita berpisah oleh sebuah kesalahan.
Jemari kita pernah saling menggenggam, pundakku pernah menjadi sandaranmu dalam kesedihan. Namun, seakan semua hilang begitu saja. Kau sudah pergi dengan sebuah kenangan yang selalu menghantuiku. Luruh sudah rindu ini tak ada tujuan.
Komentar
Posting Komentar